Timika-JP
Gagal panen selama tiga tahun berturut-turut di Kabupaten Merauke, berimbas pada harga beras di Kabupaten Mimika. Jika sebelumnya harga beras premium beradi di kisaran Rp. 12 ribu per kilogram, sekarang naik menjadi Rp. 15 ribu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika Yulis Koga saat ditemui wartawan di Kantor Pusat Pemerintahan SP3, Senin (25/9/2023) membenarkan keadaan ini. Menurutnya, kenaikan harga beras di Timika adalah imbas dari gagal panen di Merauke selaku lumbung padi nasional di kawasan Indonesia Timur.
“Karena Merauke gagal panen. Akhirnya kita datangkan beras dari Surabaya dengan Makassar,” tuturnya.
Kendati demikian, ia menjamin ketersediaan stok beras gudang Bulog masih aman hingga hari ini.
“Jadi kalau masyarakat keluhkan harga beras naik, silahkan datang ke Bulog. Karena di gudang Bulog, kita punya beras SPHP sebelumnya kita jual 1 karung isi 5 kg Rp. 50 ribu di agen, kalau di Bulog bisa dapat Rp. 47 ribu. Tapi sekarang suda naik kurang lebih Rp. 59 ribu,” terangnya.
Sementara itu, stok cadangan beras yang dimiliki Dinas Ketahanan Pangan saat ini sebanyak 20 ton.
“Saat ini stok beras di gudang itu sekitar 20 ton dan sudah mau didistribusi ke Distrik Agimuga. 20 ton selanjutnya di Atuka,” jelasnya.
Mengingat harga beras yang terus naik, pihaknya mendistribusikan
bantuan cadangan dari pusat sebanyak 10 kilogram per kepala keluarga.
“Bantuan kemarin kita salurkan di 6 wilayah distrik dalam kota. Hingg saat ini, harga komoditi yang lain masi diharga normal. (**)
Discussion about this post