Timika-jurnalpapua.id
Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke-43, Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali menggelar operasi pasar murah (gerakan pangan murah) yang digelar di lapangan pasar lama Timika, Senin (15/10/2023).
Kegiatan ini dikolaborasikan dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika yang ikut menjual hasil pertanian dan perkebunan dengan harga yang sudah disubsidi.
Adapun bahan pokok yang dijual mulai dari beras Rp.54 ribu untuk 5 kg, beras premium 10 kg Rp.117 ribu, telur 1 rak Rp.55 ribu, gula Rp.12 ribu, minyak goreng Rp.14 ribu, susu carnation Rp.10 ribu, tepung Rp.10 ribu.
Lainnya, bawang merah Rp.25 ribu, bawang putih Rp. 30 ribu, tomat Rp. 8 ribu, cabai Rp. 60 ribu, ayam Rp.50 ribu.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Mimika Willem Naa saat membacakan sambutan Bupati Mimika mengatakan hari pangan sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 16 Oktober, penyelenggaraan hari pangan di Indonesia dijadikan momentum dalam meningkatkan pemahaman dan kepedulian dan para stakeholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan bergizi, bagi masyarakat.
Dalam rangka mendukung peringatan hari pangan se-dunia yang ke-43, Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Ketahanan Pangan mengadakan gerakan pangan murah dan bekolaborasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan,
“Gerakan pangan murah merupakan upaya pemerintah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan serta mengendalikan laju inflasi dan masyarakat untuk memperoleh bahan pokok dengan harga yang terjangkau, dibawah harga pasar, serta menjaga ketersediaan bahan pangan,”kata Willem.
Willem mengatakan, gerakan pangan murah ini bekerja sama dengan para distributor, dan pelaku pangan seperti Bulog, Gapoktan telur dan para petani.
Dalam gerakan pangan murah ini diharapkan dapat mendukung masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok sehari-hari mulai beras, minyak goreng, gula, telur, sayur-sayuran maupun bahan pangan lainnya. untuk itu kepada masyarakat marilah memanfaatkan momentum ini untuk berbelanja guna memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
”Kepada masyarakat juga diharapkan berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari bukan berbelanja untuk dijual lagi kembali,” imbuhnya.(**)