Timika-jurnalpapua.id
Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika dalam menjangkau anak-anak terlantar di Timika, Dinas Sosial
menggelar rapat koordinasi teknis
di Hotel Grand Tembaga, Rabu (18/10/2023)
Staf Ahli Bupati Setda Mimika, Marthen Malissa saat membuka kegiatan menyampaikan dalam anak-anak menjadi salah satu faktor penentu bagi kemajuan bangsa di masa mendatang. Namun ironisnya, tidak sedikit anak-anak Indonesia yang masih hidup di jalan sebagai anak terlantar
Berdasarkan data Kementerian Sosial dari dashboard Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) SIKS- NG PER-15 Desember 2020, jumlah anak terlantar di Indonesia sebanyak 67.368 orang.
Asisten deputi pemenuhan hak dan perlindungan anak Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri menegaskan bahwa penanganan anak terlantar butuh komitmen kuat dari semua pihak.
“Sudah menjadi tugas kita bersama untuk menangani anak terlantar. Bagaimana pun, anak-anak amanat konstitusi yang harus kita rangkul dan kita berikan haknya untuk dilindungi,”kata Marthen.
Marthen mengatakan, anak merupakan potensi sumber daya insani bagi pembangunan nasional, karena itu pembinaan dan pengembangannya di mulai sedini mungkin agar dapat berpartisipasi secara optimal bagi bangsa dan negara.
Menurutnya, upaya pengembangan dan peningkatan kualitas generasi bangsa termasuk didalamnya anak terlantar tidak dapat di lepaskan dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan khususnya anak yang diwarnai dengan upaya pendalaman di bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan keterampilan kerja.
“Maksud dan tujuan di adakannya pertemuan koordinasi adalah mengingat saat ini tingkat permasalahan anak yang semakin meningkat dan sangat kompleks, sehingga pemerintah tidak mungkin bisa bekerja sendiri, oleh sebab itu diperlukan jejaring yang luas dan memiliki komitmen yang sama, yaitu menuntaskan permasalahan anak dan keluarganya yang melibatkan pemerintah kelurahan setempat, lembaga sosial swasta, serta menjalin kerja sama dengan dinas sosial,” ujarnya.
“Masalah anak terlantar ini cukup kompleks. kita tidak bisa membiarkan anak-anak terus hidup di jalanan. Selain mereka butuh perlindungan mereka juga butuh pengasuhan yang baik,” imbuhnya. (**)