BIAK – jurnalpapua.id
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelora Indonesia Kabupaten Biak Numfor membekali masyarakat Kampung Sarwa dengan pemahaman tentang stunting, mengingat dengan pemahaman yang baik, maka program penurunan angka stunting secara berkala dapat berjalan dengan baik.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPD Partai Gelora Biak Numfor, Yamander Au Yensenem,SKM saat menyampaikan orasi dalam Sosialisasi Stunting, Kampanye DPD Partai Gelora Biak Numfor Dapil 3 Biak Numfor (Distrik Yendidori, Biak Barat, Swandiwe, Numfor Barat, Numfor Timur, Bruyadori, Poiru dan Orkeri) di Kampung Sarwa, Kamis (28/12).
“Bapak dan ibu, jadi visi besar Partai Gelora menjadi Indonesia 5 besar itu ada 4 item penting yang jadi perhatian yakni teknologi, militer, ekonomi dan budaya, nah untuk mengeksekusi bagian ini dibutuhkan manusia, nah manusianya ini kan berhubungan dengan SDM (Sumber Daya Manusia,red),”ungkapnya.
Lanjutnya, menjadi konsen dari Partai Gelora bagaimana mempersiapkan manusianya, yakni mulai dari dalam kandungan ibu, hingga anak tersebut berusia 2 tahun, selama 1000 hari kehidupan.
“Jadi bapak dan ibu jika Gelora menang, maka Negara berkewajiban untuk mempersiapkan anak sejak anak tersebut berada dalam kandungan ibunya, dengan demikian maka besar harapan kami anak tersebut menjadi generasi yang cerdas, dan bebas dari stunting,”lanjut mantan wartawan ini.
Menurut pria yang akrab dengan akronim, YAY, saat ini yang menjadi kendala dalam program penurunan angka stunting adalah rendahnya pemahaman masyarakat, makanya dengan kehadiran partai Gelora diharapkan setidaknya memberi pemahaman kepada masyarakat terkait dengan stunting.
”Upaya percepatan penurunan angka prevalensi stunting memerlukan keterpaduan antar langkah yang diambil, kebijakan program yang dibuat harus diterapkan secara terpadu,”imbuhnya.
Dikatakan, pemahaman masyarakat itu sendiri, mungkin mehamami bahwa dari kacamata kesehatan, faktor penyebab stunting hanya sebatas persoalan malnutrisi, namun yang jarang disadari bahwa faktor sosial, lingkungan, hingga budaya bisa jadi penyebab tidak langsung yang mempengaruhi prevalensi stunting. Maka intervensi dengan pendekatan kesehatan saja tidak cukup.
“Masih banyak masyarakat yang tidak memahami stunting itu apa, dalam pemahaman masyarakat, konsepnya stunting itu kan kecil pendek, padahal tidak sesedehana itu” katanya lagi.
Lebih jauh ia menjelaskan, supaya stunting bisa ditangani dengan tuntas, masyarakat harus memiliki pemahaman yang utuh terkait stunting. Dengan pemahaman yang lengkap dan utuh, stunting akan lebih mudah diselesaikan.
“Rendahnya pemahaman ibu tentang stunting mempengaruhi asupan gizi anak, bagian ini yang kita mencoba berkolaborasi, paling tidak kehadiran kami dalam kampanye tidak hanya menjabarkan visi misi partai, tetapi memberikan manfaat langsung sehingga berkorelasi langsung dengan pemahaman masyarakat terhadap bahaya stunting,”jelasnya.
Ditambahkan, Partai Gelora secara intens bakal konsen untuk mengadvokasi masyarakat terhadap bahaya stunting, dengan harapan kerja-kerja kolaborasi ini nantinya memberi dampak terhadap menurunnya angka stunting di Kabupaten Biak Numfor. (**)
Discussion about this post