TIMIKA – jurnalpapua.id
Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) pekabaran Injil masuk pedalaman Papua ke-85 tahun, umat Kingmi menggelar ibadah syukur yang dipusatkan di Gereja Kingmi Jemaat Martin Luther Mile 32, Sabtu (13/1/20240.
Ibadah syukur ini dihadiri ribuan umat Kingmi yang terdiri dari anak sekolah minggu, remaja-pemuda hingga orang tua. Adapun tema yang diusung adalah “Ladang sudah menguning dan siap untuk dituai” sementara sub tema “Melalui semangat HUT Injil masuk pedalaman Papua ke-85, kita satukan langkah merancang dan merumuskan strategi penginjilan yang mandiri secara berkelanjutan.
Dalam kesempatan ini, masing-masing suku pedalaman Papua tampil mempersembahkan kidung pujian untuk kemuliaan Tuhan.
Bupati Mimika Eltinus Omaleng dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum, Alice Hombore mengatakan HUT Injil masuk pedalaman Papua ke-85 adalah momen melihat kembali diri kita, apakah injil telah menjadi kemudi dalam hidup kita, karena peristiwa masuknya Injil ke pedalaman Papua, bukan hanya sekedar peristiwa sejarah, tetapi merupakan peristiwa iman dan peristiwa keselamatan.

Sejak Injil masuk pedalaman Papua, maka tanah ini adalah tanah yang damai dan keselamatan, karena Injil adalah keselamatan bagi kita semua yang ada di Tanah Papua ini.
Ia berharap Injil senantiasa melandasi doa-doa umat Tuhan, yang akan menjadi juru kemudi disaat menghadapi seluruh persoalan hidup.
“Saya mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan bersama pemerintah, tokoh adat, tokoh masyarakat, semua agama, paguyuban serta seluruh unsur dan elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga Tanah Papua menjadi ta5nah yang damai,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, bahwa ini bukan hanya tugas gereja dan para pimpinan gereja atau hamba-hamba Tuhan, tetapi merupakan tugas semua orang percaya.
“Pada kesempatan ini, saya mengajak seluruh jemaat Kingmi untuk senantiasa dapat terlibat langsung dalam proses pembangunan daerah,” ungkapnya.
Ia berharap agar terang Injil bisa terus menyala dana memberikan semangat bagi orang Papua, sebagai umat Tuhan untuk terus berkarya dalam membangun Papua, menjadikan Papua sebagai tanah perjanjian yang damai dan penuh sentosa.
“Semoga dengan memontum ini, semakin memperkokoh komitmen iman jemaat dalam menjalankan tugas panggilan gereja, yaitu gereja yang bersekutu, bersaksi dan melayani sehingga persekutuan jemaat mampu menghadirkan damai sejahtera dalam seluruh aspek kehidupan kita semua,” imbuhnya.
Ladang sudah menguning dan siap untuk dituai. Sub tema “Melalui semangat HUT Injil masuk pedalaman Papua ke-85, kita satukan langkah merancang dan merumuska strategi penginjilan yang mandiri secara berkelanjutan.
Pdt. Lazarus Tebai, S.Th saat menyampaikan renungan firman Tuhan mengatakan, bahwa damai Natal yang telah diperoleh pada hari Natal kemarin harus dipelihara dan jangan sampai hilang, sehingga bisa menjadi dasar dalam mengabarkan Injil kepada semua orang.

Melalui momen HUT Injil masuk pedalaman Papua ke-85, ia mengajak kepada seluruh hamba Tuhan dan jemaat untuk senantiasa semangat dalam mengabarkan Injil keselamatan kepada semua orang.
Sesuai dengan renungan yang terdapat dalam Injil Matius 2:13-15, umat Tuhan dituntut untuk tidak meneladani karakter Raja Herodes yang melakukan kejahatan keji pada saat perisitiwa kelahiran Yesus Kristus.
Sebaliknya, umat Tuhan harus memberitakan Injil keselamatan yang memberikan damai sejahtera dalam hidup, serta membawa keselamatan. Karena sesuai dengan firman Tuhan, bahwa setiap orang yang telah menerima-Nya, diberikan kuasa untuk melakuka tanda-tanda-tanda heran.
Pada ayat yang berbeda dalam Surat II Yohanes 1:10-11, umat Tuhan diminta untuk tetap waspada terhadap ajaran-ajaran sesat yang sudah banyak masuk ke daam gereja dan bisa menghancurkan keimanan kepada Kristus.
“Mewakili sinode Kingmi di Tanah Papua, saya mengajak bapa dan ibu, melalui momen ini kita orang Papua senantiasa semangat dalam menjalani hidup serta terus menjadi saksi Kristus dimana pun berada,” terangnya.
Ia juga menambahkan, melalui momen HUT Injil masuk pedalaman Papua ke-85, ia menyampaikan bahwa seluruh Papua mengalami duka yang mendalam atas meninggalnya tokoh besar Papua, Lukas Enembe pada Desember lalu. (**)
Discussion about this post