TIMIKA – jurnalpapua.id
Sebagai bentuk keseriusan dan komitmen dalam mendukung perhelatan Pekan Olahrga Nasional (PON) XXI yang akan digelar di Aceh-Sumatera Utara pada bulan September mendatang, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mimika menggelar pertemuan dengan pengurus cabang olahraga (cabor) yang digelar diruang pertemuan KONI Mimika, Senin (15/4/2024).
Agenda pertemuan ini adalah untuk mendengar dari masing-masing cabang olahraga yang menjadi peserta PON XXI 2024 tentang persiapan atlet dan pelatih. Selain itu untuk mendengar usulan dan masukan dari seluruh cabang olahraga anggota KONI Mimika mengenai rencana kegiatan tahun 2024.
Usai pertemuan, Sekretaris Umum yang juga merangkap sebagai Ketua Harian KONI Mimika, Simon Kasamol SH, mengatakan KONI Mimika siap mendukung atlet-atlet asal Kabupaten Mimika yang ikut dalam PON XXI Aceh-Sumut.
“Kita sudah sama-sama sepakat dan mempertegas dukungan KONI Kabupaten Mimika kepada atlet-atlet kita dari Timika. Namun kita tetap harus menunggu SK dari Provinsi Papua Tengah kepada atlet-atlet Mimika yang ikut mewakili Papua Tengah,” tuturnya.
Dengan berbekal SK itulah kata dia, KONI Mimika bisa menentukan dukungan dan support kepada para atlet-atlet Mimika.
“Kita sudah mengevaluasi mengenai kesiapan para atlet dan masukan dari pelatih mengenai kesiapan, dan kita tetap fokus pada atlet peraih wildcard dan babak kualifikasi PON,” ungkapnya.
Selain membahas mengenai kesiapan KONI Mimika dalam mendukung atlet-atlet asal Mimika, pertemuan itu juga membahas mengenai status para pelatih yang mendampingi para atlet PON. Menurutnya, para pelatih harus punya sertifikat dan license untuk bisa ikut dalam pendampingan para atlet PON.
“Kita mendukung akan hal itu, dan sudah seharusnya para pelatih atlet PON harus punya license,” tambahnya.
Selanjutnya adalah membahas mengenai SK sebagian cabang olahraga yang sudah jatuh tempo. Menurutnya, dalam waktu dekat ini akan menggelar musyawarah agar cabor-cabor yang memiliki kepengurusan baru bisa segera dilantik.
“Kita juga masih menunggu kepastian dan keputusan dari Pemprov Papua Tengah agar kita bisa segera gelar musyawarah,” imbuhnya. (**)