TIMIKA – jurnalpapua.id
Untuk mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri, prajurit Yonif 432 berhasil menghidupkan lahan tidur di pos Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Keberhasilan ini menjadi kemajuan yang dicapai melalui inovasi para prajurit.
Ide menghidupkan lahan tidur ini lahir dari serda Arya dan pratu Asriadi yang berasal dari keluarga petani dan memiliki pengalaman membantu orang tua mereka di rumah sebelum menjadi tentara.
Tanaman konsumsi yang mereka tanam antara lain pakcoy, sawi, cabai, selada, tomat, dan seledri. Komoditas tersebut sangat bermanfaat bagi prajurit yang ada di pos dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Danpos Mugi, Lettu Inf Randita Sukmalangut memberikan apresiasinya atas seluruh upaya dan kemampuan yang dimiliki oleh prajuritnya.
“Saya mendukung setiap inovasi yang dilakukan prajurit saya, apalagi yang berdampak besar bagi banyak orang dan dapat menjadi contoh bagi orang banyak,” ucapnya dalam rilis yang diterima pada Rabu (17/7).
Indonesia dikenal sebagai negara agraris, dengan mayoritas tenaga kerja bekerja di sektor pertanian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2023, terdapat 40,69 juta orang atau 29,36% dari total pekerja yang bekerja di bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Ketahanan pangan, sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 18/2012 tentang Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara hingga perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan (**)