TIMIKA – jurnalpapua.id
Pagelaran fashion show putri cilik hingga remaja Papua mewarnai peringatan Hari Anak Nasional ke-40 yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Mimika.
Sebanyak 12 putri-putri terbaik Kabupaten Mimika menyuguhkan penampilan yang mempesona dan memukau seisi ruangan aula Hotel Cartenz Timika, Selasa (23/7/2024).
Mereka adalah para juara dimasing-masing ajang dan kategori yang berbeda. Mereka sengaja tampil pada puncak Hari Anak Nasional ke-40, dengan alasan ingin memberikan inspirasi kepada anak-anak Timika untuk bisa meraih cita-cita dan mimpi dengan giat belajar dan berlatih.
Kegiatan diawali dengan acara Ceremony pemotongan kue Ulang Tahun yang menghadirkan anak-anak TK hingga SMA dari 9 sekolah, lalu dimeriahkan dengan acara fashion show yang dibawakan oleh model-model berprestasi yang merupakan anak-anak dari Mimika.
Usai kegiatan ceremony pembukaan, dilanjutkan dengan pembagian bunga kepada masyarakat pengguna jalan, juga memberikan seminar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Mimika, Hermalina Imbiri menjelaskan pembagian bunga dilakukan oleh siswa TK dan SD.
“Mereka tidak bisa kita tahan terlalu lama didalam ruangan, pasti akan merasa bosan sehingga kami ajak untuk membagikan bunga kepada masyarakat yang melintas di sepanjang jalan Budi Utomo ini,” katanya.
Hal ini bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat mengenai Hari Anak Nasional.
Sementara untuk anak-anak SMP dan SMA, diberikan materi yang di bawakan oleh Dina Waramori perwakilan PT. Freeport Indonesia.
Materi yang diberikan adalah ‘Dampak Pornografi Terhadap Kerusakan Otak Anak’.
“Kami berharap anak anak ini dapat bertumbuh, berkembang sesuai usianya dengan tidak melibatkan diri atau mengikuti jaman yang saat ini sedang terjadi banyak anak-anak yang pemikirannya rusak karena sosial media,” jelasnya.
Menurutnya, sosial media yang digunakan saat ini harusnya bisa membangun anak-anak untuk berpikir positif dalam menggapai cita cita dan harapan mereka kedepan.
Acara tersebut dihadiri oleh Penjabat Sekda Mimika (PJ) Sekda Mimika, Petrus Yumte. Dalam sambutan Bupati yang dibacakan, Pj. Sekda Mimika mengatakan peringatan HAN selalu dirayakan dengan kegiatan-kegiatan positif, kreatif, bermakna,dan partisipatif dari anak dan untuk anak.
“Inspirasi Untuk Kreasi kegiatan-kegiatan tersebut berasal dari pandangan anak ataupun hasil evaluasi berkala yang menjawabkebutuhan spesifik anak maupun perlindungan khusus yang diperlukan,” ujarnya.
Sebagai ilustrasi kata Petrus saat ini perkembangan teknologi digital dan sistem elektronik yang pesattidak dipungkiri menghasilkan sejumlah konsekuensi yang tidak terduga dan tidakdisengaja, secara positif maupun negatif.
Dimana beragam aspek dalam kehidupan terdampakdan mengalami perubahan, termasuk bagi anak-anak dan remaja.
“hasil survei kemen PPPA dan UNICEF di tahun 2023, hampir 95% anak usia 12-17tahun di indonesia mengakses internet minimal dua kali sehari,” katanya.
Kegiatan positifselama daring antara lain untuk keperluan akademik, belajar keterampilan baru,menjalin relasi dengan keluarga atau teman, mencari hiburan video atau siaranlangsung serta belajar kompetisi dan strategi melalui gim daring.
Namun di sisi lain, lingkungan digital yang berkembang cepat dan pesat juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap berbagai bentuk kejahatan siber modern yang sangat berbahaya.
Pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnyatelah melakukan berbagai upaya untuk memberikan perlindungan optimal kepada anak Indonesia di ranah daring, namun demikian berbagai faktor lain seperti budaya,ekonomi dan sosial tidak jarang menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam mengoptimalkan implementasi upaya perlindungan tersebut.
“Peringatan Hari Anaknasional menjadi momentum bagi semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, keluarga dan anak itu sendiri untuk sama-sama berbenah dalam rangka mewujudkan Indonesia layak anak 2030 dan Indonesia emas 2045,” pungkasnya. (**)