TIMIKA – jurnalpapua.id
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika Drh. Sabelina Fitriani meminta kepada peternak babi untuk tetap waspada, mengingat hingga kini virus African Swine Fever (ASF) masih ada dan belum sepenuhnya hilang. Hal ini ia sampaikan saat ditemui Jurnal Papua diruang kerjanya, Rabu (21/8/2024).
“Virus tersebut sampai sampai saat ini masih ada, karena virusnya bisa bertahan selama 3-6 bulan. Jadi kalau mau beternak, bisa saja tapi dengan catatan kandang sudah kosong selama 6 bulan,” jelasnya.
Ia menambahkan, bahwa sebenarnya kasus kematian babi masih ada, hanya saja tidak terlihat karena populasi babi di Kabupaten Mimika sudah mengurang akibat terkena virus.
“Hingga kini populasi babi di Timika tinggal sekitar 1000-2000 ternak babi saja. Dan kami menghimbau bagi para peternak untuk benar-benar menjaga kebersihan kandang apabila ingin beternak kembali,” tuturnya.
Drh. Sabelina menjelaskan populasi ternak babi di Kabupaten Mimika sebelum terjadinya wabah ASF terdata ada 11 ribu ekor
“Sejak terjadinya virus ASF kematian ternak babi mencapai 8 ribu ekor lebih. Sisa ternak babi yang ada saat ini tercatat sebanyak 2 ribu ekor,” ujarnya saat ditemui di ruang kerja, Rabu (21/8).
Terkait apakah warga bisa beternak babi kembali, Drh. Sabelina mengungkapkan untuk saat ini masyarakat sudah boleh kembali memelihara ternak babi namun tetap memperhatikan kualitas dan kesehatan ternak.
“Syukurnya para peternak kita sudah mulai belajar dari pengalaman kemarin sehingga untuk kesehatan mulai dari pakan, kadang-kadang, serta kesehatan hewannya lebih diperhatikan,” ucapnya.
“Jadi masayarakat boleh kembali memelihara babi, namun harus memperhatikan betul-betul kebersihan kandang, karena virus ini dapat bertahan 3 hingga 6 bulan, dan bisa juga menggunakan disinfektan untuk kebersihan kadang-kadang,” ungkapnya.
Sementara untuk vaksin hingga saat ini belum ada, sehingga perlu ada pencegahan untuk meminimalkan penularan.
“Untuk antisipasinya ada vitamin untuk ternak babi, dan juga babi harus dalam kondisi yang sehat terus, semua ini kembali lagi kepada peternakan untuk memperhatikan kebersihan kandang, makanannya,” imbuhnya. (**)