TIMIKA – jurnalpapua.id
Beredar sebuah video yang menampilkan YAP sedang berbicara dan digiring oleh oknum tertentu seolah sedang berkampanye. Padahal berdasarkan faktanya, tidaklah demikian sebab video yang telah disebar ke media sosial itu telah dipenggal dan hanya mengutip sebagian dan tidak menampilkan secara utuh.
Momen itu terjadi dalam ibadah rutin yang digelar oleh Persekutuan Denpiku, salah satu perkumpulan masyarakat dari salah satu kampung yang ada di Toraja dimana YAP menjadi ketua. Jadi bukan dalam kapasitasnya sebagai seorang ASN.
Ibadah tersebut adalah ibadah rutin persekutuan yang digelar setiap bulan dan memang selalu memilih hari libur atau Hari Minggu. Untuk bulan ini dilaksanakan pada Minggu (13/10/2024) yang bukan hari kerja. Jadi bukan sebuah kegiatan yang dengan sengaja diselenggarakan untuk berkampanye.
Dalam ketentuan, seseorang ASN dinilai melanggar apabila menggunakan fasilitas negara. Sementara dalam kapasitasnya, YAP tidak menggunakan jabatannya sebagai ASN untuk kepentingan paslon tertentu.
Dalam video yang direkam oleh seorang warga tersebut, YAP yang sebagian menggunakan Bahasa Toraja mengatakan bahwa setiap masyarakat berhak memilih.
“Kalau ada yang punya pilihan lain tidak masalah. Tapi sebagai masyarakat Toraja, kita perlu sadari bahwa siapa yang saling memperhatikan,” kata YAP dalam video tersebut.
Terkait adanya perkataan yang dianggap mengkampanyekan salah satu pasangan calon, dalam video jelas ia menyebutkan atau hanya mengutip pesan dan harapan dari Ketua IKT Mimika, Yusuf Rombe yang sekarang ini menjadi salah satu kandidat agar pada 27 November mencoblos nomor 3.
Seorang Pemuda Denpiku, Ferry Kristianto mengatakan pihak keluarga dan atas nama Persekutuan tidak menerima adanya penggiringan opini oleh pihak tertentu yang ingin menjatuhkan Ketua Persekutuan Denpiku hanya karena sebuah video yang disebarkan dengan narasi yang tidak sesuai dengan yang terjadi.
“Itukan ibadah bukan kampanye dan beliau hanya mengulang pesan dari Ketua IKT,” tegasnya.(*)