TIMIKA – jurnalpapua.id
Pasangan Alexsander Omaleng dan Yusuf Rombe (AIYE) menegaskan komitmen mereka untuk mendorong revolusi mental di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) serta meningkatkan pelayanan publik melalui penerapan teknologi yang lebih luas, hal itu mereka lakukan dengan memberikan reward bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang inovatif dalam bekerja.
Penyampaian itu disampaikan pasangan AIYE dalam debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Mimika 2024 sesi kedua dengan fokus pada tema inovasi dan digitalisasi tata kelola pemerintahan, di GOR Futsal Mimika, Rabu (23/10/2024).
Dalam paparan visi mereka, Alexsander Omaleng menekankan bahwa digitalisasi adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi layanan pemerintah. Sebagai contoh, Alexsander menyebut aplikasi Adminduk yang telah diterapkan di Dinas Kependudukan Kabupaten Mimika, yang memungkinkan masyarakat membuat KTP dan dokumen kependudukan lainnya dengan mudah melalui ponsel.
“Kami ingin memastikan bahwa pelayanan publik semakin mudah diakses oleh masyarakat, di mana pun mereka berada, tanpa harus antri panjang di kantor,” paparnya.
Alexsander Omaleng melanjutkan, AIYE tidak akan berhenti pada digitalisasi layanan. Pasangan ini juga memiliki program pemberian reward atau penghargaan bagi ASN yang mampu menciptakan inovasi yang mempermudah pelayanan publik dan meningkatkan kinerja di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“ASN yang berinovasi dan mampu meningkatkan kinerja di OPD masing-masing akan kami beri penghargaan. Ini bukan hanya untuk memotivasi, tetapi juga untuk membangun budaya inovasi di lingkungan pemerintahan,” ujarnya.
Selanjutnya pasangan Alexsander Omaleng sebagai Calon Wakil Bupati Mimika Yusuf Rombe, menambahkan AIYE juga berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur komunikasi di daerah-daerah terpencil sebagai bagian dari upaya mendukung pelayanan publik berbasis digital. Ia menyoroti pentingnya akses komunikasi yang memadai, terutama bagi ASN yang bertugas di wilayah-wilayah pedalaman.
“Kami ingin ASN di daerah-daerah terpencil, termasuk guru dan tenaga kesehatan, merasa didukung dengan fasilitas komunikasi yang baik, sehingga mereka bisa melayani masyarakat secara maksimal,” jelasnya.
Sebagai contoh, Rombe menyebut program ‘Starling’ (stasiun layanan keliling), yang telah diimplementasikan di beberapa distrik seperti Agimuga, sebagai salah satu inisiatif untuk memperkuat infrastruktur komunikasi di wilayah terpencil. Program ini memungkinkan akses internet dan layanan administrasi keliling untuk masyarakat yang sulit terjangkau oleh layanan di pusat kota.
“Kami akan memperluas cakupan program ini agar seluruh kampung di Mimika bisa terhubung dengan baik dan mendapatkan pelayanan yang layak,” katanya.
Dalam sesi debat ini, AIYE menegaskan bahwa tata kelola pemerintahan yang efektif dan inovatif akan menjadi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mimika. Penerapan teknologi, terutama dalam pelayanan publik, diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan mempersempit kesenjangan akses terhadap layanan pemerintah. Program ‘reward’ bagi ASN yang berinovasi menjadi salah satu strategi mereka untuk memotivasi aparatur pemerintahan agar lebih kreatif dan solutif dalam menyelesaikan masalah-masalah birokrasi.
Dengan demikian, pasangan AIYE tidak hanya menawarkan gagasan, tetapi juga langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mewujudkan Kabupaten Mimika yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera. Mereka berharap dukungan penuh dari masyarakat dan ASN dalam perjalanan menuju perubahan yang lebih baik di Kabupaten Mimika.(**)
Discussion about this post