TIMIKA- jurnalpapua.id
Distrik Alama Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Distrik dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat dari tingkat Kampung untuk nantinya dilaksanakan pada tahun 2026 mendatang. Musrenbang yang dilaksanakan di Hotel Grand Tembaga jalan Yos Sudarso ini dihadiri 11 kampung, tokoh masyarakat dan tim asistensi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mimika.
Adapun usulan program prioritas terdiri dari pengadaan sarana transportasi dan pembangunan jembatan sebagai penghubung antar wilayah kampung.
Kepala Distrik Alama, Ruben Dolame dalam sambutannya mengatakan, ini adalah kesempatan bagi setiap kampung untuk menyampaikan usulan program kepada Pemerintah Kabupaten Mimika dengan besar harapan apa yang menjadi usulan dapat diakomodir.
Kata Ruben musrenbang menjembatani suksesnya pelaksanaan pembangunan dan program pemerintah sampai ke pelosok pelosok kampung terpencil.
Lebih lanjut Ruben mengatakan Musrenbang adalah akses penentu bagi penyelenggaraan program pembangunan diberbagai sektor kehidupan baik fisik maupun non fisik yang diformulasikan dalam 3 (tiga) bidang urusan, yakni bidang urusan sosial budaya (sosbud), bidang urusan fisik, sarana dan prasarana (fispra) dan bidang urusan ekonomi.
“Saya harap dari ketiga bidang urusan ini para kepala kampung mampu melihat dan merancang program dan kegiatan yang benar – benar sesuai kebutuhan sehingga mampu menjawab keluhan dan kebutuhan masyarakat di masing-masing kampung,” ungkap Ruben
Ia juga berharap, agar setiap peserta yang mewakili kampungnya wajib mengikuti kegiatan ini sampai selesai dengan penuh tanggung jawab, demi kemajuan pembangunan kampung dan Distrik Alama.
Disamping itu Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Yakobus Kareth yang membuka Musrenbang tersebut berharap sebelas kampung yang ada di wilayah distrik Alama dapat menyampaikan program program prioritas yang saat ini menjadi urgent untuk dilaksanakan disana.
“Saya harap kepada setiap kampung dapat menyampaikan usulan usulan yang urgent untuk dilaksanakan dan Musrenbang menjadi forum untuk menyerap usulan masyarakat dari tingkat bawa,” ujar Yakobus.
Yakobus juga meminta kepada tim asistensi Bappeda sebagai pendamping untuk memberikan arahan yang baik agar program yang diusulkan benar benar menjadi kebutuhan masyarakat saat ini sehingga bisa kerjakan atau dibangun pada tahun berikutnya.
“Kepada tim asistensi Bappeda tolong memberikan arahan kepada setiap peserta agar program yang disampaikan berdasarkan kebutuhan masyarakat kita saat ini,” imbuh Yakobus.
Berikut foto rangkaian kegiatannya:














Discussion about this post