TIMIKA – jurnalpapua.id
Distrik Mimika Tengah menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2025. Terdapat 113 usulan program yang dihasilkan dalam kegiatan ini untuk dikerjakan pada Tahun 2026 mendatang.
Usulan program tersebut terdiri dari pembangunan infrastruktur sebanyak 43 kegiatan, bidang ekonomi 17 kegiatan, dan bidang pemberdayaan masyarakat sebanyak 53 kegiatan akan diusulkan pada forum OPD Maret mendatang.

Musrenbang yang digelar gedung Kantor Distrik Mimika Tengah, Senin (24/2/2025) ini dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Mimika, Frans Kambu.
Kepala Distrik Mimika Tengah, Tobias Ba’ka’ dalam arahannya menekankan agar peserta Musrenbang menggunakan kesempatan untuk menyampaikan usulan dan masukan untuk program pembangunan Kabupaten Mimika, secara khusus di Distrik Mimika Tengah.
“Usulan itu harus berskala prioritas dan outputnya akurat, sehingga bisa segera direalisasikan,” tuturnya.
Diterangkan, bahwa berdasarkan hasil Musrenbang tingkat kampung, usulan-usulan berskala prioritas Distrik Mimika Tengah terdiri dari sektor pendidikan yakni pembangunan Pustu di empat kampung, peningkatan gedung dan layanan Puskesmas, penambahan rumah dinas beserta kelengkapannya.
Dan untuk sektor pendidikan meliputi peningkatan sarana dan kualitas pendidikan berpola asrama untuk tingkat SMP, rumah dinas untuk tenaga pengajar/guru, pembangunan gedung paud di Kampung Kamora.
Selanjutnya untuk pembangunan infrastruktur, pembangunan jalan tailing dan jembatan penghubung antar kampung, tambatan perahu masing-masing kampung, listrik tenaga Surya di Tiwaka ( Timika Pantai), serta pembersihan dan pengerukan sungai, karena mengalami pendangkalan.
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Mimika, Frans Kambu dalam sambutannya mengatakan, bahwa perencanaan ini harus diusulkan sesuai kebutuhan di masyarakat. Jadi, mengusulkan itu berdasarkan kebutuhan bukan keinginan.
“Jadi nanti diskusi bersama dan lihat kira-kira apa yang jadi prioritas di kampung dan kelurahan untuk didorong,” tutur Frans.
Ia berpesan terkait pembangunan yang dilakukan dalam Musrenbang ini harus berkelanjutan dan inklusif. Artinya bahwa program yang diusulkan harus memperhatikan aspek keberlanjutan serta mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan.
Sementara terkait peningkatan infrastruktur dasar dalam artian pemerintah daerah terus berkomitmen untuk meningkatkan akses infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, listrik, air bersih, dan telekomunikasi yang menjadi kebutuhan utama masyarakat Distrik Mimika Tengah.
Lainnya, terkait pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik salah satunya adalah peningkatan fasilitas kesehatan dan mutu pendidikan menjadi prioritas utama guna menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan sehat.
Dan perlu ada kolaborasi dan sinergi semua pihak itu keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga partisipasi aktif dari masyarakat, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan. (**)
Discussion about this post