TIMIKA, jurnalpapua.id
Dua pendaki wanita paruh baya yang meninggal saat mendaki ke Puncak Cartenz di Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah diterbangkan ke Jakarta pagi ini Senin (3/3/2025).
Kedua korban diantaranya Lilie Wijayanti Poegiono berusia 60 tahun dan Elsa Laksono berusia 60 tahun.
Rencananya kedua jenazah akan diterbangkan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Jakarta pada pukul 10.45 WIT.
Sebelum diberangkatkan kedua jenazah telah melalui tahapan pemulasaran di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika.
Ini dibenarkan Humas RSUD Mimika Lucky Mahakena saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Lucky menjelaskan, kedua jenazah tiba di RSUD untuk dilakukan pemulasaran di hari yang berbeda karena proses evakuasi terhadap kedua korban tidak dilanjutkan bersama akibat cuaca yang tidak mendukung sehingga proses evakuasi tersebut dilakukan dalam dua tahap.
Evakuasi pertama terhadap korban atas nama Elsa Laksono telah pada Minggu (2/3/2025) ke RSUD Mimika.
Sedangkan korban kedua atas nama Lilie Wijayanti Poegiono baru dievakuasi pagi ini Senin (3/3/2025).
Korban kedua tiba di kamar jenazah RSUD pada sekitar pukul 07.20 WIT, kemudian dilakukan pemulasaran terhadap jenazah.
“Kedua jenazah kata Lucky telah dibawa ke Bandara Mozes Kilangin Timika untuk diterbangkan ke Jakarta,” tutur Lucky.
Diketahui, dua pendaki paruh baya atas nama Lilie Wijayanti Poegiono (60) dan Elsa Laksono (60) asal Jakarta dan Bandung dilaporkan meninggal dunia pada Jumat t (28/2/2025) saat berada di Puncak Cartenz.
Kedua pendaki paru baya itu dikabarkan meninggal dunia karena mengalami penurunan suhu tubuh secara drastis yang berpotensi berbahaya atau hipotermia akibat kesulitan menyesuaikan diri dengan tekanan oksigen rendah pada puncak Cartenz.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo melalui keterangan yang diterima Jurnalpapua.id membenarkan adanya Insiden 2 (dua) Pendaki lokal yang meninggal dunia dikarenakan hipotermia di Taman nasional Cartenz pada Jumat lalu.
Kejadian tragis ini diduga kuat diakibatkan oleh Acute Mountain Sickness (AMS), sebuah kondisi yang seringkali menghantui para pendaki di ketinggian ekstrem.
Kabid Humas Polda Papua menjelaskan tentang kronologi awal, yang dimana pada hari Rabu tanggal 26 Februari 2024 pukul 07.00 s/d 09.50 WIT, para pendaki terbang dari bandara Timika menuju Yelow Valey dengan mengunakan Helikopter Milik PT. Komala Indonesia jenis AS 350 B3 ( PK – KIE ).
“Tepat pada hari Jumat (28/02/2025) para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan tyrollean, dan Informasi dari pendaki Octries Ruslan dan Abdullah yang sudah berhasil turun menyampaikan bahwa, semua sudah di summit/Puncak dan ada 2 (dua) orang Indira dan Saroni terkena gejala AMS di area bawah puncak (teras besar), sedangkan tim tamu dan guide berada sebelum tyrollean,” ujarnya.
Kombes Beny juga menyampaikan bahwa pendaki Nurhuda tiba di Basecamp sendirian dengan gejala hypothermia, dan langsung meminta bantuan ke tim di base camp karena radio off, dan Guide Yustinus Sondegau naik ke atas untuk membawa bantuan emergency (sleeping bag, fly sheet, air panas,radio).
“Dengan cepat, 1 orang guide internasional, Dawa Gyalje Sherpa naik untuk melakukan pertolongan, dan Pendaki Poxy menginformasikan bahwa Dawa telah menghubungi Basecamp, dan sudah bertemu serta sedang menangani salah satu dari ibu-ibu,” tambahnya.
Lebih lanjut Kabid Humas menambahkan, pendaki Dawa mencoba membantu 2 (dua) orang ibu-ibu pendaki di Teras Dua yang sedang mengalami AMS.
“Naasnya, pendaki Octries menginformasikan ke pendaki Deshir bahwa, 2 (dua) orang ibu-ibu tersebut yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia, dan pendaki Huda naik kembali ke teras dua untuk mencoba membantu pendaki Egi, dan teman-teman di Summit Ridge,” jelasnya.
Selanjutnya pendaki Huda berkomunikasi, dan mengabarkan bahwa dirinya sudah di Base Camp dan tidak sanggup lagi meneruskan ke posisi Egi, Indira dan Saroni, sedangkan barang – barang untuk emergency sudah disimpan di bawah summit ridge.
“Untuk ke tiga pendaki yang mengalami AMS saat ini sudah dilakukan pergeseran ke Base Camp Yelow Valey, sedangkan untuk 2 Jenazah, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono masih dilakukan upaya evakuasi ke BaseCamp Yelow Valey,” pungkas Kombes Benny.
Dan selanjutnya Langkah yang dilakukan oleh PT. Tropic Cartenz Jaya, selaku sponsor resmi telah berkomunikasi dan bekerjasama dengan Kepolisian serta Basarnas Timika untuk melakukan evakuasi korban meninggal dunia menggunakan helikopter Komala dan Intan Angkasa dari Timika menuju Yellow Valey dan kembali Timika pada tanggal 2 Maret 2025.
Discussion about this post